I am standing in love with you .” begitulah ungkapan yang lebih tepat menurut Erich Fromm, dan bukan “I am falling in love with you ”. Melalui catatan ini , saya mencoba mendiskusikan persoalan ini secara filosofis. Sebelum lebih jauh menyoal konsep cinta. Cinta itu cinta, ketika dia tidak destruktif. Cinta adalah perasaan keterikatan yang mendalam ibarat jiwa manusia itu berlapis, mencintai mampu menembusnya; untuk si pecinta atau yang dicintai, sepihak, atau dua belah pihak. Cinta menyatukan kita dengan dunia – si objek cinta dan oranglain sebagai manusia, sekaligus membuat kita juga independen. Kita tidak menjadi budaknya atau penguasanya, tetapi kita menjadi diri kita dalam artian yang sesungguhnya. Singkat kata, cinta memampukan kita merelasikan diri dengan elemen-elemen lain di kosmik ini – apapun manifestasinya – kesadaran internal atau eksternal, mental atau instrumental. Tergantung dari derajat yang tumbuh dalam diri kita ketika mencinta...