Langsung ke konten utama

Postingan

Perjalanan Sejarah PERMAHI

SEJARAH PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA Fase Awal (IMHJ) Tahun 1971 Berdiri IMHJ (Ikatan Mahasiswa Hukum Jakarta), cikal bakal (embrio) lahirnya PERMAHI. Para Pendiri : Timbul Thomas Lubis Frits Lumoindong Andi Bowo S. Wairo Muryani Thomas Belang, dkk. Tahun 1974, pecahlah peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari), “memaksa” Para Pengurus IMHJ “berangkat” ke Manado pada 21 Januari 1974, karena kondisi organisasi pada saat Malari tersebut tidak kondusif. Sehingga IMHJ seolah-olah jalan di tempat, namun tidak ada pernyataan bubar. Setelah kondusi mulai kondusif, Kembali dibangkitkan oleh : Frits Lumoindong Yan Juanda Saputra B. Budiman Sagala Badaruddin Alwi Jurnal Siahaan Happy Fase PMHJ Beberapa kader IMHJ Mengadakan pertemuan-pertemuan yang menghasilkan kesepakatan untuk mengikrarkan berdirinya PMHJ (Perhimpunan Mahasiswa Hukum Jakarta), pada 5 Oktober 1980. Dengan kesepakatan itu, terpilih pengurus sementara : Frits Lumoindong ...

KNPI Nusa Tenggara Barat Peduli Gizi Buruk

KNPI Nusa Tenggara Barat Peduli Gizi Buruk Lombok tengah (NTB)  –  W akil Ketua KNPI Nusa tenggara barat ( Bung Lalu Edi Rahardianto )  , menegaskan bahwa kasus gizi buruk harus menjadi perhatian serius oleh semua pihak, mulai dari masyarakat sekitar, pemerintah desa dan pemerintah daerah bahkan pemerintah pusat sebagai pengambil kebijakan penanganan. “Pembinanaan keluarga yang mengalami gizi buruk harus mendapat perhatian lebih, karena hal ini menyangkut dengan ketahanan keluarga, sehingga akan cepat teratasi dan menuju keluarga yang sejahtera.” tegas  Lalu Edi Rahardianto  kamis( 3/3/2016 ). hal ini berkaitan dengan Gizi buruk yang di alami seorang anak Kais Mu'amal   asal Desa Bonder , Kecamatan Praya Baret, lombok Tengah  , putra pasangan Suangse dan Suriyati yang telah menderita penyakit ini selama kurang lebih 5 tahun. Lebih lanjut,  Lalu Edi  berpendapat bahwa masalah gizi dan kependudukkan adalah isu penting yang ha...

Aksi Peduli Untuk KAIS MU’AMAL

Aksi Peduli Untuk KAIS MU’AMAL Kabupaten Lombok tengah (NTB), -  Nasib malang menimpa bocah yang sudah lima tahun kais mu’amal, penderita gizi buruk asal Desa Bonder , Kecamatan Praya Baret, lombok Tengah, mengundang simpati wakil Ketua KNPI Nusa Tenggara Barat ( Bung Lalu Edi Rahardianto ) untuk menggelar aksi peduli kamis( 3/3/2016 ). Dengan tajuk “Penggalangan Dana untuk Kais Mu’amal” Aksi ini utamanya untuk membantu pembiayaan rumah sakit Kais. Disisi lain juga untuk meringankan beban hidup sehari-hari. # KAIS MU’AMAL Wakil Ketua KNPI  Nusa Tenggara Barat   ,  Lalu Edi Rahardianto mengatakan, aksi peduli  ini  dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap kondisi Kais. Pasalnya, ayah Kais, kebingungan mencari biaya pengobatan di rumah sakit. Dengan harapan semua pihak merespon positif dan ikut berpartisipasi aktif atas kegiatan yang kami lakukan. Mudah-mudahan, kegiatan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan, Menurut dia, para penderita g...

FORUM MAHASISWA TRIBUDISYUKUR (FORMAT) || LAMPUNG BARAT

Karena Lampung Barat bukan kerajaan, anak bupati bukanlah putri atau pangeran. Tidak ada putra mahkota, sebab semua warga punya hak yang setara. Keistimewaan bukan karena keturunan tiap orang harus bekerja untuk mendapatkan penghidupan. Sudah bukan zamannya anak bupati mengatur harga, kuasai jalan raya , monopoli kopi, cengkeh hingga pala. Berkompetensi dengan fair dan terbuka , tidak gampang merengek bawa-bawa nama orang tua. Anak presiden , gubernur hingga bupati harus bertarung dalam semangat Meritokrasi . Bekerja dengan tangan dan kaki sendiri , berkarya dengan memeras keringat sendiri. Sebab Lampung Barat bukan milik segelintir kalangan saja, Tanah Beguai jejama bukan kapling untuk warisan keluarga. M.andrean saefudin Koordinator forum mahasiswa Tribudisyukur (FORMAT) Lampung Barat

Petani Dan Neoliberalisme

Petani Dan Neoliberalisme Diskusi tentang petani adalah agenda penting. Bukan tanpa alasan, tentu saja. Petani merupakan kelas atau sektor sosial yang mayoritas dalam masyarakat kita. Karena itu, bagi saya, diskusi soal petani adalah diskusi tentang kelas mayoritas di Indonesia. Namun, kadangkala diskusi soal petani dan problematikanya hanya menyentuh soal kepemilikan tanah, padahal persoalan yang dihadapi sangatlah kompleks. Sebagai misal, ada petani yang memiliki tanah bahkan sampai 4-5 hektar di tempat saya, Sulawesi Tengah, tetapi luas pemilikan tanah itu tidak menjamin kemakmuran dan kesejahteraan si petani. Mengurai Problem Petani Kita Secara umum petani kita dibelit oleh banyak persoalan. Diantaranya: kepemilikan tanah yang kecil, minimnya modal dan tekhnologi, kepastian pasar produk hasil pertanian, dan lain-lain. Persoalan tanah memang merupakan problem klasik petani Indonesia. Ciri utama petani Indonesia adalah kepemilikan kecil atas tanah dan hanya untuk memenuhi kebutu...

Krakatau

Dahsyatnya Letusan Krakatau, Membuat Bulan Menjadi Biru! Senin, 27 Agustus 1883, tepat pukul 10.20, Krakatau meletus dahsyat. Kekuatannya setara 150 megaton TNT, lebih 10.000 kali kekuatan bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Melenyapkan pulau dan memicu dua tsunami, dengan tinggi 40 meter, menewaskan lebih dari 35 ribu orang. Itu versi resmi. Dahsyatnya Letusan Krakatau, Membuat Bulan Menjadi Biru! Selat Sunda bak neraka. Gunung Krakatau yang tidur panjang selama 200 tahun menggeliat. Ia tak sekadar meletus, melainkan meledakkan diri hingga hancur berkeping - keping. Sejumlah laporan menyebut, korban mencapai 120 ribu. Kerangka - kerangka manusia ditemukan mengambang di Samudera Hindia hingga pantai timur Afrika sampai satu tahun setelah letusan. Suara ledakan dan gemuruh letusan Krakatau terdengar sampai radius lebih dari 4.600 km hingga terdengar sepanjang Samudera Hindia, dari Pulau Rodriguez dan Sri Lanka di barat, hingga ke Australia di timu...

Teologi Pembebasan : Persahabatan Tuhan dan Marx

Judul di atas tentunya sangat provokatif. Sebab di dalam kepala orang-orang yang katanya beragama, Tuhan tidak mungkin bersahabat dengan Marx dan konco-konconya. Wong mereka tidak percaya Tuhan eksis, yang eksis hanyalah “yang mengada”. Marx dan Marxisme nya lebih percaya pada “eksistensi kapitalisme” ketimbang “eksistensi Tuhan”. Sementara Agama, lembaga tempat Tuhan eksis itu tak ubahnya adalah aparatus ideologi yang melanggengkan sistem eksploitatif kapitalisme (ingat nasihat Althusser). Katanya, ini katanya lho! “Wah, kalau begitu Marx dan konco-konconya ini adalah calon penghuni neraka! Mari kita kirim mereka bertemu pencipta!” Begitu kata mereka yang kesal. Saya mengambil resiko dicap kafir karena menuliskan ini. Tapi tak mengapa. Bukankah penilaian akhir itu datanganya dari Empunya kehidupan ini? Saya hanya mau membagi apa yang saya baca dari pengalaman rakyat Amerika Selatan yang bergumul dengan pemerintahan tangan besi di negara ...